Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Pilihan dan Konsekuensi Tanggung Jawab

Sumber : Pixabay

Pernah gak si kamu merasa jenuh? Merasa malas dengan pekerjaan yang kamu jalani saat ini. Saya yakin, ada saat dimana kita berada pada posisi yang melelahkan. Harus mengerjakan tapi serasa malah untuk memulai.
Jujur saat ini saya berada pada posisi ini, posisi dimana ada kejenuhan pada pekerjaan namun mau tidak mau harus dikerjakan. Ketika kerjaan menumpuk dan rasa malas tetap menempel. Ahgggr, rasanya pengin teriak.
Namun apapun yang terjadi saat ini adalah konsekuensi atas pilihan di masa lalu. Kerjaan yang harus saya kerjakan misalnya, kerjaan tersebut merupakan konsekuensi tanggung jawab atas pilihan saya mengiyakan untuk menjadi perangkat desa. Ini berlaku untuk apapun. Pilihan pekerjaan apapun maka ada tanggung jawab yang harus dilalui sebagai konsekuensinya. Jika menyadari hal ini, lalu kenapa saat ini masih mengeluh?
Kondisi saat ini dimana para perantau dilarang mudik missal, ya ini konsekuensi atas pilihan masa lalu menjadi seorang perantau. Atau mau mengkambing hitamkan pemerintah yang mengeluarkan aturan dan merutuknya dengan mengatakan kejam? Jika begitu, apakah kondisi akan membaik? Tentu saja tidak. Kita malah merasa stress sendiri.
Solusinya adalah kesadaran bahwa pilihan apapun yang kita ambil mengandung konsekuensi dan tanggung jawab yang harus kita terima. Suka tidak suka, hal tersebut pasti ada.
Maka tidak ada hal lain yang lebih baik selain kita bersyukur atas apapun yang kita miliki saat ini. Bersyukur atas segala nikmat yang bisa kita terima saat ini. Dan percayalah, badai pasti berlalu.
Tabik
Mad Solihin

Posting Komentar untuk "Pilihan dan Konsekuensi Tanggung Jawab"