Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Yang Kita Tanam, Itu yang Kita Petik


Bekerja di pemerintahan terutama yang bersinggungan langsung dengan masyarakat tingkat bawah, menjadi sesuatu yang istimewa. Apapun menjadi sesuatu yang seolah harus benar, kalau ada kesalahan maka itu akan menjadi celah untuk segelintir orang memanfaatkan sebagai senjata menyerang.

Atau bahasa sederhananya, pemerintah harus bisa memusakan semua pihak. Kan repot. Karena tidak mungkin. Pasti ada sebagian yang merasa tidak sependapat.

Lebih parahnya lagi jika ada satu orang yang vocal karena memang dasarnya ada rasa benci pada pemerintah, maka apapun yang dilakukan pemerintah akan selalu salah dimatanya. Dia selalu mencari kesalahan untuk dijadikan bahan gunjingan di berbagai tempat tongkrongan.

Padahal kalau boleh berkomentar, dia juga menerima bantuan yang bersumber dari pemerintah. Tapi ya tadi, saat rasa benci sudah tertanam maka cerita tentang kebaikan tetap saja tak berguna.

Persis dengan yang disampaikan oleh Ali bin Abi Thalib, Tidak perlu menjelaskan siapa dirimu kepada orang lain, karena yang membencimu tak mempercayainya dan yang menyukaimu tak perlu itu.”

Begitulah.

Ini hanya sekedar cerita saja.

Tentang peristiwa hari ini. Tentang fenomena yang baru saja terjadi. Dan ini bukan kali pertama si mereka menyerang, karena memang pada dasarnya sudah ada rasa ketidaksukaan.

Tetapi ya sudahlah, tidak ada yang tahu kan niat dibalik sesungguhnya.

Kalau memang niatnya gak bener, biar Allah saja yang membalas. Toh hukum karma masih berjalan kan?

Apa yang kita tanam itu pula yang kita petik.

Dan Allah, adalah seadil-adilnya Dzat yang Maha Membalas.

Posting Komentar untuk "Yang Kita Tanam, Itu yang Kita Petik"